Hidup ini kayak perjalanan panjang, penuh tikungan, tanjakan, dan kadang lubang
yang bikin kita jatuh. Tapi, di situlah serunya. Kita nggak diciptakan untuk
selalu benar, tapi untuk belajar dari salah. Tuhan itu keren banget, Dia bikin
kesalahan bukan buat bikin kita minder, tapi buat ngajarin kita gimana caranya
jadi lebih baik.
Manusia wajar banget kalau salah, tapi yang nggak wajar itu kalau kita terus
ngerasa paling benar. Kadang, merasa benar justru bikin kita lupa sama
pentingnya rendah hati. Kesalahan itu semacam alarm, ngingetin kita kalau hidup
adalah soal tumbuh, belajar, dan memperbaiki.
Dan ngomongin kesalahan, penting banget buat kita belajar memaafkan. Bukan
cuma buat orang lain, tapi juga buat diri sendiri. Memaafkan itu tanda kalau
hati kita kuat. Tapi inget, maafin bukan berarti kita harus ngulangin
kepercayaan yang udah pernah dikhianati. Ada garis tipis antara jadi orang baik
dan jadi orang yang gampang dibodohi.
Tetaplah berprasangka baik ke orang lain, karena nggak semua orang punya
niat buruk. Tapi, sadar juga, nggak semua senyum itu tulus, dan nggak semua tangan
yang menjabat itu benar-benar ingin mendukung. Jadi, biar bagaimanapun, selalu
pakai hati, tapi jangan lupa bawa logika.
Hidup itu kayak seni menyeimbangkan. Kita butuh hati yang lembut buat
berempati, tapi juga butuh ketegasan buat jaga diri. Tuhan nggak pernah minta
kita jadi sempurna, Dia cuma pengen kita terus belajar dan nggak berhenti jadi
versi terbaik diri kita.
Jadi, tetaplah jadi orang yang baik, yang nggak cuma nyebarin vibes positif,
tapi juga punya prinsip yang kuat. Percayalah, kebaikan itu kayak boomerang,
akan balik lagi ke kita, meskipun mungkin dari arah yang nggak kita sangka. Dan
pada akhirnya, hidup itu soal jadi terang buat diri sendiri dan buat orang
lain. Tetap semangat, tetap belajar, dan tetap jadi versi keren dari dirimu!