Kita

dhnherlangga
1 minute read
1


Perlukah kita berdebat tentang siapa yang paling beruntung di antara kita? Kamu yang memiliki aku atau aku yang memiliki kamu? Atau memperdebatkan hal lain tentang siapa yang memberi pelukan paling hangat lagi erat? Tapi, Tuhan memang benar-benar baik pada kita, ya. Semua ketidakteraturan telah diatur sedemikian adanya. Aku di belahan bumi sini dan kamu di belahan bumi sana, yang anehnya tetap menyatu waktu. seolah melintasi ruang dan waktu

Tentang siapa yang lebih dulu hadir kadang tak begitu penting, melainkan tentang siapa yang selalu hadir di saat saat genting. Kamu selalu berhasil menarikku kembali dari lubang gelap. Membuatku tetap mengingat-sekalipun dunia tampak tak berniat memahamiku-bahwa selalu ada kamu yang mau mengerti meski kamu tak berada di sisi.

Hey, kamu adalah bukti dari seluruh rasa dan emosi yang kutuang dengan hati-hati ke dalam baris-baris puisi ini. Kamu membuatku merasa kehadiranku di bumi memiliki arti, sama berharganya sepertimu. Terima kasih sudah membuatku sadar bahwa mencintaimu aku tak memerlukan banyak usaha untuk membuktikannya padamu, melainkan pada diriku sendiri.

 

Tags

Post a Comment

1Comments
  1. pada akhirnya, bukan berbicara saling memiliki & saling mengerti. tapi saling berkompromi ya ges ya

    ReplyDelete
Post a Comment