Tentang siapa yang lebih dulu hadir kadang tak begitu penting, melainkan tentang siapa yang selalu hadir di saat saat genting. Kamu selalu berhasil menarikku kembali dari lubang gelap. Membuatku tetap mengingat-sekalipun dunia tampak tak berniat memahamiku-bahwa selalu ada kamu yang mau mengerti meski kamu tak berada di sisi.
Hey, kamu adalah bukti dari seluruh rasa dan emosi yang kutuang dengan hati-hati ke dalam baris-baris puisi ini. Kamu membuatku merasa kehadiranku di bumi memiliki arti, sama berharganya sepertimu. Terima kasih sudah membuatku sadar bahwa mencintaimu aku tak memerlukan banyak usaha untuk membuktikannya padamu, melainkan pada diriku sendiri.
pada akhirnya, bukan berbicara saling memiliki & saling mengerti. tapi saling berkompromi ya ges ya
ReplyDelete