Melintasi Kerinduan

dhnherlangga
1 minute read
0

Aku dibesarkan dengan penuh kasih sayang oleh kakek dan nenekku. Mereka adalah sosok yang selalu ada dalam setiap langkah hidupku, memberikan perhatian, dukungan, dan cinta yang tulus. Namun, di lubuk hatiku, ada keinginan yang tak terungkap untuk merasakan perhatian yang sama dari kedua orang tuaku.

Bohong rasanya jika aku menafikan kebutuhan akan perhatian. Aku, sebagai seorang anak laki-laki, juga merindukan sentuhan hangat dan sorot mata penuh kebanggaan dari kedua orang tua. Meskipun kakek dan nenek selalu memberikan segalanya untukku, namun rasa ingin tahu dan rindu akan kehadiran orang tua biologisku juga tetap menggelora.

Setiap kali melihat teman-temanku bersama orang tua mereka di acara sekolah atau momen istimewa, hatiku terasa hampa. Aku tak bisa menyangkal bahwa keinginan untuk merasakan kehangatan dan perhatian langsung dari orang tuaku mengisi pikiranku. Terkadang, aku bertanya-tanya bagaimana rasanya jika mereka ada di sini, mendukungku di setiap langkah hidupku.

Meskipun aku bersyukur atas cinta dan perhatian yang telah kakek dan nenek berikan, ada kerinduan yang terus menghantui. Aku menyadari bahwa perjalanan hidup ini tak selalu lurus dan penuh dengan kejutan, termasuk keinginan untuk merasakan kasih sayang langsung dari orang tua biologis. Bagi seorang anak laki-laki seperti aku, perhatian itu bukan hanya sebuah keinginan, melainkan suatu kebutuhan yang mendalam.

Namun, dalam setiap kekurangan itu, aku berusaha menciptakan kisah hidupku dengan penuh makna. Kakek dan nenekku tetap menjadi pilar yang kuat dalam hidupku, dan aku belajar untuk bersyukur atas setiap bentuk cinta dan perhatian yang hadir dalam berbagai wujudnya. Hidup terus berjalan, dan sambil mengejar impian, aku berharap suatu hari nanti bisa merasakan pelukan hangat dan senyuman penuh cinta dari kedua orang tuaku.

Post a Comment

0Comments
Post a Comment (0)