Aku dibesarkan dengan
penuh kasih sayang oleh kakek dan nenekku. Mereka adalah sosok yang selalu ada
dalam setiap langkah hidupku, memberikan perhatian, dukungan, dan cinta yang
tulus. Namun, di lubuk hatiku, ada keinginan yang tak terungkap untuk merasakan
perhatian yang sama dari kedua orang tuaku.
Bohong rasanya jika aku
menafikan kebutuhan akan perhatian. Aku, sebagai seorang anak laki-laki, juga
merindukan sentuhan hangat dan sorot mata penuh kebanggaan dari kedua orang
tua. Meskipun kakek dan nenek selalu memberikan segalanya untukku, namun rasa ingin
tahu dan rindu akan kehadiran orang tua biologisku juga tetap menggelora.
Setiap kali melihat
teman-temanku bersama orang tua mereka di acara sekolah atau momen istimewa,
hatiku terasa hampa. Aku tak bisa menyangkal bahwa keinginan untuk merasakan kehangatan
dan perhatian langsung dari orang tuaku mengisi pikiranku. Terkadang, aku
bertanya-tanya bagaimana rasanya jika mereka ada di sini, mendukungku di setiap
langkah hidupku.
Meskipun aku bersyukur
atas cinta dan perhatian yang telah kakek dan nenek berikan, ada kerinduan yang
terus menghantui. Aku menyadari bahwa perjalanan hidup ini tak selalu lurus dan
penuh dengan kejutan, termasuk keinginan untuk merasakan kasih sayang langsung
dari orang tua biologis. Bagi seorang anak laki-laki seperti aku, perhatian itu
bukan hanya sebuah keinginan, melainkan suatu kebutuhan yang mendalam.
Namun, dalam setiap
kekurangan itu, aku berusaha menciptakan kisah hidupku dengan penuh makna.
Kakek dan nenekku tetap menjadi pilar yang kuat dalam hidupku, dan aku belajar
untuk bersyukur atas setiap bentuk cinta dan perhatian yang hadir dalam
berbagai wujudnya. Hidup terus berjalan, dan sambil mengejar impian, aku
berharap suatu hari nanti bisa merasakan pelukan hangat dan senyuman penuh
cinta dari kedua orang tuaku.