Jalan Pergi

dhnherlangga
2 minute read
0

Jalan Pergi

Kalo bangun tidur biasanya ngapain dulu ?
Mikirin hari ini akan bagaimana? Sarapan pagi dengan apa ? Tetangga – tetangga yang sudah bangun disubuh buta? Atau masih mikirin dia yang udah kelain hati ? udah gausah bohong deh keliatan kok dari mukanya, mending sana mandi dulu, sarapan pagi, terus berangkat menjalani hari.

Untuk hari ini tidak ada diantar-antar dulu biasakan dengan kesendirian biar bisa hidup mandiri.

Ternyata semesta tidak selalu mendukung, semesta memang unik, semesta tidak bisa kita tebak. Berbicara soal semesta, yang selalu berkaitan dengan hidup manusia, saya jadi teringat satu hal walau sudah lama tapi masih tersimpan rapi, seperti dairy yang menjadi benda mati tapi hidup, yang diam selalu bersuara didalam hati dan juga isi kepala.

Perilah menyukai atau disukai, disayangi atau menyayangi, melupakan atau dilupakan itu perilah pilihan bukan?

Jadi waktu itu saya menyukai seseorang, bisa dikatakan itu hal yang paling indah juga terburuk.
Apa yang saya suka dia juga suka, apa yang saya benci dia juga benci. 

Suka berpikir , ketika dia dilahirkan ke muka bumi dia adalah pelengkap bagi hidup saya.
Kita sering bertemu bahkan bisa setiap hari, walau hanya ngobrol omong-kosong gaada isinya yang terpenting selalu bersama dia yang berarti.

Kenapa saya memutuskan untuk membuat tulisan ini, karena saya gabisa cerita langsung ke orang lain, karena saya gamudah mengatakan sesuatu, seperti berkata tidak kepada orang lain hanya demi menjaga perasaannya. Termasuk gaberani bilang soal perasaan diri sendiri. Kadang kalau saya suka, cinta, sayang, saya lebih memilih untuk diam. Sampai dia pacaran dengan orang lain, putus, terus punya pacar lagi. Karena dirasa salah bila dipendam, bila disampaikan sama besar resikonya.

Akhirnya, sampai pada titik dimana dia tahu bahwa saya memiliki rasa, waktu itu sekitar jam 10 malem dia tiba-tiba kirim pesan menanyakan perihal perasaan saya.
Dalam hati saya berkata, memang betul kata orang serapat apapun bangkai disembunyikan akan tercium juga. Jujur saya sangan menyesal, mengapa? Ternyata waktu itu dia juga memiliki perasaan yang sama, ketika saya tahu dia juga merasakan hal yang sama. Disitu saya langsung merasa jadi orang bodoh sealam semesta ini.
Gausah diceritakan kali ya, setelah kejadian itu apa? Karena saya dan dia gak mungkin bersama. Ada yang ia cari gaada disaya. Tapi separuh dari perasaan saya akan selalu jadi punya dia.

Tags

Post a Comment

0Comments
Post a Comment (0)