Jalan
Pergi
Kalo
bangun tidur biasanya ngapain dulu ?
Mikirin
hari ini akan bagaimana? Sarapan pagi dengan apa ? Tetangga – tetangga yang
sudah bangun disubuh buta? Atau masih mikirin dia yang udah kelain hati ? udah
gausah bohong deh keliatan kok dari mukanya, mending sana mandi dulu, sarapan
pagi, terus berangkat menjalani hari.
Untuk
hari ini tidak ada diantar-antar dulu biasakan dengan kesendirian biar bisa
hidup mandiri.
Ternyata
semesta tidak selalu mendukung, semesta memang unik, semesta tidak bisa kita
tebak. Berbicara soal semesta, yang selalu berkaitan dengan hidup manusia, saya
jadi teringat satu hal walau sudah lama tapi masih tersimpan rapi, seperti
dairy yang menjadi benda mati tapi hidup, yang diam selalu bersuara didalam
hati dan juga isi kepala.
Perilah
menyukai atau disukai, disayangi atau menyayangi, melupakan atau dilupakan itu
perilah pilihan bukan?
Jadi
waktu itu saya menyukai seseorang, bisa dikatakan itu hal yang paling indah
juga terburuk.
Apa
yang saya suka dia juga suka, apa yang saya benci dia juga benci.
Suka berpikir
, ketika dia dilahirkan ke muka bumi dia adalah pelengkap bagi hidup saya.
Kita
sering bertemu bahkan bisa setiap hari, walau hanya ngobrol omong-kosong gaada
isinya yang terpenting selalu bersama dia yang berarti.
Kenapa
saya memutuskan untuk membuat tulisan ini, karena saya gabisa cerita langsung
ke orang lain, karena saya gamudah mengatakan sesuatu, seperti berkata tidak
kepada orang lain hanya demi menjaga perasaannya. Termasuk gaberani bilang soal
perasaan diri sendiri. Kadang kalau saya suka, cinta, sayang, saya lebih
memilih untuk diam. Sampai dia pacaran dengan orang lain, putus, terus punya
pacar lagi. Karena dirasa salah bila dipendam, bila disampaikan sama besar
resikonya.
Akhirnya,
sampai pada titik dimana dia tahu bahwa saya memiliki rasa, waktu itu sekitar
jam 10 malem dia tiba-tiba kirim pesan menanyakan perihal perasaan saya.
Dalam
hati saya berkata, memang betul kata orang serapat apapun bangkai disembunyikan
akan tercium juga. Jujur saya sangan menyesal, mengapa? Ternyata waktu itu dia
juga memiliki perasaan yang sama, ketika saya tahu dia juga merasakan hal yang
sama. Disitu saya langsung merasa jadi orang bodoh sealam semesta ini.
Gausah
diceritakan kali ya, setelah kejadian itu apa? Karena saya dan dia gak mungkin
bersama. Ada yang ia cari gaada disaya. Tapi separuh dari perasaan saya akan
selalu jadi punya dia.