#Pendapat Saya - Pilihan

dhnherlangga
0

Kalian percaya gak dengan situasi “gak ada pilihan lain selain..?” saya nggak. Setelah keluar dari rahim ibu kita (kecuali kalian menetas dari kinderjoy wkwk), kita selalu punya pilihan.

Memilih antara yang baik dan kurang baik, yang maslahat atau mudharat, yang mudah atau yang sulit, atau yang lainnya.

Dan manusia juga dibedakan dari pilihan yang mereka ambil, serta sejauh apa mereka bisa mengadakan atau meniadakan pilihan-pilihan itu sendiri.

Saya pun berkali-kali menjumpai titik buntu, tapi ternyata buntu itu hanya ilusi, saya selalu punya pilihan, semua selalu punya pilihan. Contoh, berurusan sama orang yang nggak kita suka? Kita punya pilihan untuk selalu berbuat baik walau dalam hati ingin rasanya dilempar jauh-jauh. Punya saudara toxic? Kita punya pilihan untuk  mengambil sikap walaupun takut merusak hubungan keluarga. Sedangkan ekonomi? Banyak cara halal, tapi banyak juga yang terjerumus karena merasa “tidak ada pilihan”

Ngomong si gampang Dim coba kamu dihadapkan dalam situasinya..” Iya juga si ya? Tapi semkain kesini saya sadar, ternyata kuncinya adalah apa hal jangka panjang yang ingin kita kejar, itu yang akan memunculkan pilihan-pilihan kita. Proses, sayapun banyak pilihan yang saya sesalkan karena lalai dalam projecting jangka panjangnya.

Dan ketika sudah paham demikian, surroundings kita seperti bekerja untuk menghadirkan pilihan-pilihan buat kita. Menghindari kita dari kebuntuan, seperti akhir-akhir ini, banyak pilihan yang saya ambil bukan karena ingin cari mudah sesaat. Ada beberapa pilihan yang lebih sulit untuk saya ambil, yang saya pun tidak menjamin bisa sanggup, tapi karena tujuan long term saya adalah berkembang, akhirnya saya memilih pilihan tersebut.

Jadi kesimpulannya, ada berapa kata “pilihan diatas?” wkwkwk

.. dan dari perkataan saya tentang “apa yang kita cari untuk jangka panjang” adalah apa yang dituturkan oleh Buya Hamka.

“Kita memang hanya akan dipertemukan dengan apa-apa yang kita cari”

Kalau kita cari kebaikan, kita akan menemukan pilihan baik sekalipun diantara pilihan buruk.

Tapi kalau yang dicari sebaliknya, sebanayak apapun pilihan baik dihadapan kita, kita akan memilih yang buruk.

Sama hal nya dengan rezeki, kalau kita cari hanya sebatas kuantitas, seribu cara menujunya. Tapi kalau yang kita cari adalah berkahnya sekalipun tidak lebih ringan atau menyenangkan, kita akan tetap menempuh pilihan tersebut.

Jodohpun demikian. Jika yang kita cari rupa, reputasi, materi, bertebaran pilihan. Jika yang kita cari karakter terbaik, mungkin tidak semudah rupa, materi dan reputasi yang kasat mata- tapi jika mencari karakter terbaik (sesuai kebutuhan kita) kita akan disanggupkan untuk bersabar dan bijaksana dalam memilih (ataupun menanti).

Akhirnya di usia saat ini saya benar-benar merasakan bahwa “hidup adalah akumulasi dari piliha –pilihan yang kita ambil”.

Sekian

Semoga bermanfaat.

Post a Comment

0Comments
Post a Comment (0)