Berjalan Lebih Jauh

dhnherlangga
0

 

Selamat datang kembali di bulan Agustus. Waktu yang tepat untuk merenungkan kembali semua yang gagal. Semua yang sudah runtuh, yang sudah bekerja tidak sesuai dengan rencana. 


Semesta sudah menunjukan, inilah waktunya dewasa. Yang sudah pergi tidak bisa kembali, salah satunya perilah mimpi sekalinya pergi; pergi selamanya. 


Jadi sebenarnya siapa yang salah? Semesta atau kita? 


Bukannya semesta tidak adil, hanya saja waktu semesta begitu baik, kita lupa berkata bahwa semesta sedang sangat adil pada kita. Mulai sekarang jangan terus-terusan menyalahkan semesta ya, ia sudah bekerja dengan semestinya. 


Karena yang punya mimpi bukan hanya kamu, semua orang punya mimpi dan semua orang akan berusaha dan berdoa yang terbaik untuk menggapai mimpinya. Jika kamu gagal, sabar mungkin belum waktunya. Sebab kendaraan setiap orang berbeda-beda, semua pasti sampai tapi tidak dalam waktu yang sama. Usaha saja terus. Kita gaakan pernah tahu usaha mana yang akan berhasil, kita juga gak tahu do’a mana yang akan dikabulkan oleh semesta.


Manusia hanya berencana, tuhan yang menentukannya.


Jadi, jangan terus-terusan menyalahkan diri sendiri. Karena yang terik akan hujan pada waktunya dan yang hujan akan kembali terang dengan sinar mentarinya masing-masing. Tidak ada yang salah, manusia berjalan dengan porsinya masing-masing. Ada yang lambat, ada yang berlari, bahkan ada yang beristirahat sebentar. 


Sebelum semesta memanggil untuk selama-lamanya. Pastikan mimpi-mimpimu sudah terwujud ya, biar semuanya tenang.

 

Salam hangat, Dimas Herlangga.

Tags

Post a Comment

0Comments
Post a Comment (0)